KALAU Anda penggemar bola basket nasional, tentu nama Bhinneka Sritex Solo sudah tak asing lagi. Klub bola basket asal Solo yang termasuk salah satu klub papan atas ini kerap menjuarai Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama). Siapa yang menduga induk klub tersebut PT Sritex yang nama panjangnya Sri Rejeki Isman Tekstil-berada di Kabupaten Sukoharjo, sekitar 13 kilometer arah selatan Kota Solo.
Perusahaan tekstil nasional yang sudah
go international ini memang menjadi salah satu kebanggaan Sukoharjo. Bagaimana tidak, seragam pasukan NATO dari angkatan perang Jerman pun dipesan di sini, satu juta
peach stell (PS). Juga seragam polisi Papua Niugini dan tentara Inggris. Di perusahaan ini bekerja sekitar 13.500 orang yang sebagian besar penduduk kabupaten terkait.
Ada lagi industri besar lainnya, PT Konimex Pharmaceutical Laboratories, pabrik farmasi-terutama untuk jenis produk obat bebas
(over the counter, OTC)-bisa dibilang terbesar di Indonesia. Konimex singkatan dari Kondang Impor Ekspor mempekerjakan sekitar 2.000 tenaga kerja. Produknya juga sudah menembus pasaran luar seperti Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.
Namun, apakah perusahaan besar itu telah mampu menghidupi perekonomian Sukoharjo, terlebih bagi penduduk setempat?
Sektor industri memang menjadi andalan Sukoharjo dengan distribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp 663 milyar lebih. Tak salah bila pemerintah kabupaten terus menggali potensi di lahan usaha industri, khususnya industri kecil. Berbagai produk unggulan hasil kerajinan rakyat terus dikembangkan. Sebut saja misalnya kaca grafir yang merupakan industri kerajinan khas Sukoharjo, banyak ditemukan di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Desa Manang, Kecamatan Grogol, dan Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki. Ada juga industri rotan, berkembang pesat di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, atau industri kerajinan tatah sungging. Jenis kerajinan tatah sungging berkembang di Desa Madegondo dan Telukan, Kecamatan Grogol. Industri kecil ini masih memerlukan uluran tangan pemilik modal besar.
Sukoharjo memang boleh berharap dari industri yang berkembang di wilayahnya. Jumlah industri besar dan menengah 98 unit usaha bisa menyerap 53.336 tenaga kerja. Belum lagi industri kecil/kerajinan 13.270 unit usaha dengan tenaga kerja 47.901 orang. Bila dilihat dari sebaran penduduk yang bekerja di atas 10 tahun, tenaga kerja di sektor industri 101.770 orang, perdagangan 111.824 orang, dan pertanian 111.556 orang. Agaknya ketiga sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar penduduk Sukoharjo yang pendapatan per kapitanya Rp 2,86 juta-masih di bawah pendapatan per kapita Jawa Tengah yang Rp 3,31 juta.
Sektor perdagangan menjadi pilihan menarik masyarakat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi setelah produksi pertanian terus menurun akibat hasil panen yang kurang baik. Terbukti dari sembilan lapangan usaha yang ada, ternyata cuma sektor perdagangan yang kontribusinya terus meningkat sejak krisis ekonomi. Bisa dilihat dari sumbangan terhadap PDRB atas dasar harga konstan yang pada tahun 1997 Rp 240 milyar, di tahun 2000 menjadi Rp 270 milyar.
Sesungguhnya Sukoharjo unggul di lapangan usaha pertanian. Namun, perkembangan ke arah industrialisasi dari daerah itu tampaknya tak bisa dicegah. Oleh karena itu, tak perlu heran kalau banyak sawah penduduk yang telah dikorbankan untuk kepentingan industri dan perumahan.
Kebutuhan perumahan di kabupaten ini terus meningkat. Terlihat dari sumbangannya terhadap PDRB tahun 1999 yang Rp 101,32 milyar menjadi Rp 117,92 milyar di tahun berikutnya. Proyek perumahan yang dua tahun terakhir sempat macet, mulai dibangun kembali. Adanya perumahan baru otomatis juga meningkatkan permintaan kebutuhan listrik dan air bersih. Kontribusi sektor ini juga meningkat dari Rp 20,85 milyar di tahun 1999 menjadi Rp 29,63 milyar di tahun 2000.
Perumahan baru terutama banyak dibangun di kawasan permukiman elite Solo Baru seluas 500 hektar di Kecamatan Grogol. Keberadaan kota mandiri itu dimaksudkan sebagai penyangga Kota Solo yang letaknya berdampingan. Di kawasan ini berbagai fasilitas umum dan sosial dibangun seperti gedung bioskop, gelanggang renang, rumah sakit, kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan, hingga perumahan mewah. Salah satunya, rumah mantan Menteri Penerangan Harmoko berada di kawasan elite ini, namun dibakar massa pada kerusuhan 14-15 Mei 1998.
Dibanding kecamatan lain, Kecamatan Grogol memiliki potensi industri besar dan menengah yang cukup besar, di samping juga sektor perdagangan, terutama di sekitar Solo Baru. Wilayah kota mandiri ini menjadi strategis mengingat lokasi perdagangan di Kota Solo yang makin padat, sehingga investor mencari lokasi baru untuk pengembangan usahanya.
Seharusnya Sukoharjo bangga dengan segala keunggulan yang dimilikinya, sehingga kelak tak perlu lagi ada nama Solo Baru ataupun Bhinneka Sritex Solo-agar dikenal luas, merasa perlu menyandang nama besar kota tetangganya, Solo
Keadaan Umum | | | |
|
|
|
|
| Keadaan Geografis |
|
Luas Area | 444, 666 km 2 |
Letak | 7o 32’17” – 7o 49’32” Lintang Selatan |
110o 42’06,79” – 110o 57’33,7” Bujur Timur |
Ketinggian | 80 m – 125 m diatas permukaan laut |
|
| Batas Wilayah |
|
Sebelah Utara | Kota Surakarta dan Kabupten Karanganyar |
Sebelah Timur | Kabupaten Karanganyar |
Sebelah Selatan | Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DIY dan Kabupaten Wonogiri |
Sebelah Barat | Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten |
Kecamatan & Kelurahan / Desa di Kabupaten Sukoharjo |
Kecamatan | Kelurahan / Desa |
Grogol (14 Desa ) | Desa Banaran |
Desa Cemani |
Desa Manang |
Desa Sanggrahan |
Desa Kwarasan |
Desa Gedangan |
Desa Madegondo |
Desa Grogol |
Desa Langenharjo |
Desa Pondok |
Desa Parangjoro |
Desa Telukan |
Desa Pandeyan |
Desa Kadokan |
Kartasura ( 10 Desa & 2 Kelurahan ) | Desa Kertonatan |
Desa Wirogunan |
Desa Pucangan |
Kelurahan Kartasura |
Desa Ngabeyan |
Desa Singopuran |
Desa Gonilan |
Kelurahan Ngadirejo |
Desa Gumpang |
Desa Makamhaji |
Desa Pabelan |
Desa Ngemplak |
Gatak ( 15 Desa ) | Desa Krajan |
Desa Trangsan |
Desa Mayang |
Desa Blimbing |
Desa Jati |
DesaTrosemi |
Desa Luwang |
Desa Sraten |
Desa Wirogunan |
Desa Wironanggan |
Desa Klaseman |
Desa Kagokan |
Desa Tempel |
Desa Geneng |
Desa Sanggung |
Baki (15 Desa ) | Desa Gedongan |
Desa Ngrombo |
Desa Mancasan |
Desa Bentakan |
Desa Menuran |
Desa Jetis |
Desa Kudu |
Desa Bakipandeyan |
Desa Kadilangu |
Desa Duwet |
Desa Siwal |
Desa Waru |
Desa Gentan |
Desa Purbayan |
Sukoharjo (14 Kelurahan) | Kelurahan Sukoharjo |
Kelurahan Gayam |
Kelurahan Jetis |
Kelurahan Joho |
Kelurahan Mandan |
Kelurahan Begajah |
Kelurahan Banmati |
Kelurahan Kenep |
Kelurahan Combongan |
Kelurahan Dukuh |
Kelurahan Kriwin |
Kelurahan Bulakan |
Kelurahan Sonorejo |
Kelurahan Bulakrejo |
Tawangsari (12 Desa) | Desa Kateguhan |
Desa Lorog |
Desa Pundungrejo |
Desa Dalangan |
Desa Pojok |
Desa Tangkisan |
Desa Tambakboyo |
Desa Majasto |
Desa Grajegan |
Desa Ponowaren |
Desa Watubonang |
Desa Kedungjambal |
Weru (13 Desa) | Desa Jatingarang |
Desa Karanganyar |
Desa Alasombo |
Desa Karakan |
Desa Tegalsari |
Desa Karangtengah |
Desa Grogol |
Desa Tawang |
Desa Karangwuni |
Desa Karangmojo |
Desa Weru |
Desa Ngreco |
Desa Krajan |
Bulu (12 Desa) | Desa Bulu |
Desa Ngasinan |
Desa Karangasem |
Desa Tiyaran |
Desa Kedungsono |
Desa Gentan |
Desa Kamal |
Desa Puron |
Desa Sanggang |
Desa Kunden |
Desa Malangan |
Desa Lengking |
Nguter (16 Desa) | Desa Nguter |
Desa Baran |
Desa Lawu |
Desa Daleman |
Desa Tanjung |
Desa Pondok |
Desa Kepuh |
Desa Kedungwinong |
Desa Plesan |
Desa Celep |
Desa Juron |
Desa Serut |
Desa Tanjungrejo |
Desa Jangglengan |
Desa Pengkol |
Desa Gupit |
Mojoloban (15 Desa) | Desa Joho |
Desa Klumprit |
Desa Laban |
Desa Sapen |
Desa Plumbon |
Desa Tegalmade |
Desa Demakan |
Desa Palur |
Desa Kragilan |
Desa Bekonang |
Desa Wirun |
Desa Triyagan |
Desa Gadingan |
Desa Dukuh |
Desa Cangkol |
Polokarto (17 Desa) | Desa Kenokorejo |
Desa Tepisari |
Desa Bulu
Desa Wonorejo |
Desa Rejosari |
Desa Kemasan |
Desa Mranggen |
Desa Polokarto |
Desa Genengsari |
Desa Kayuapak |
Desa Jatisobo |
Desa Bakalan |
Desa Godog |
Desa Ngombakan |
Desa Karangwuni |
Desa Bugel |
Desa Pranan |
Bendosari ( 13 Desa & 1 Kelurahan) | Kelurahan Jombor |
Desa Manisharjo |
Desa Cabeyan |
Desa Mojorejo |
Desa Puhgogor |
Desa Paluhombo |
Desa Bendosari |
Desa Mulur |
Desa Toriyo |
Desa Sugihan |
Desa Sidorejo |
Desa Gentan |
Desa Mertan |
Desa Jagan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Wilayah | | | |
|
Pembangunan di Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan secara terpola dan terpadu dengan mengelompokkan sub wilayah pembanguan. 1. Sub Wilayah Pembangunan I
Meliputi wilayah Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Gatak dengan pusat
pengembangan di Kecamatan Kartasura.
Potensi pengembangan :
pertanian tanaman pangan, industri, perdagangan, perhubungan,
pemukiman/perumahan dan pariwisata.
2. Sub Wilayah Pembangunan II
Meliputi wilayah Kecamatan Grogol dan Kecamatan Baki dengan pusat
pengembangan di Kecamatn Grogol.
Potensi pengembangan:
Pertanian, tanaman pangan, industri, perdagangan,pemukianan/perumahan dan
pariwisata.
3. Sub Wilayah Pembangunan III
Meliputi wilayah Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Polokarto dan Kecamatan
Bendosari bagian utara, selatan dan timur dengan pusat pengembangan di Kota
Mojolaban.
Potensi pengembangan:
pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan, peternakan, industri,
perdagangan, perhubungan, pemukinan/perumahan dan pariwisata.
4. Sub Wilayah Pembangunan IV
Meliputi wilayah Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Bendosari bagian barat
dengan pusat pengembangan di Kota Sukoharjo.
Potensi pengembangan:
pertanian tanaman pangan, perikanan, perdagangan, pemerintahan,
pemukinan/perumahan dan pariwisata, industri, pariwisata dan pendidikan.
5. Sub Wilayah Pembangunan V
Meliputi wilayah Kecamatan Nguter dengan pusat pengambangan di Kota Nguter.
Potensi pengembangan:
Industri, pertanian tanaman pangan, peternakan dan perdagangan.
6. Sub Wilayah Pembangunan VI
Meliputi wilayah Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Weru
dengan pusat pengembangan di kota Tawangsari.
Potensi pengembangan:
adalah pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan, perkebunan,
perdagangan, perhubungan, pertambangan/bahan galian, indistri kecil dan
pariwisata. |
Pertanian | | | |
|
Dengan Visi Mewujudkan pertanian yang modern, tangguh dan efisien serta Misi Mewujudkan masyarakat pertanian yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan maka Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Pertanian di bawah pimpinan Ir. Sri Sutarni berupaya melaksanakan program pertanian bidang tanaman pangan, diantaranya
1. Upaya pelestarian Swasembada beras
2. Upaya pencapaian swassembada kedelai
3. Upaya pencapaian swasembada Jagung
4. Pengembangan Hortikultura
5. Pengembangan pra sarana, sumberdaya dan kelembagaan pertanian Data keadaan tanaman pangan dan holtikultura tri wulan 1 tahun 2006
(Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo)
Padi |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 1052 | 2345 | 10639 | 4651 |
Produksi (ton GKG) | 6698 | 14931 | 69951 | 29352 |
Jagung |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 4768 | 280 | 0 | 74 |
Produksi (ton GKG) | 13578 | 1435 | 0 | 220 |
Ubi Kayu |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 3 | 6 | 0 | 0 |
Produksi (ton GKG) | 58 | 115 | 0 | 20 |
Kacang Tanah |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 4468 | 1229 | 0 | 1207 |
Produksi (ton GKG) | 5468 | 1498 | 0 | 1733 |
Kedelai |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 1979 | 47 | 0 | 391 |
Produksi (ton GKG) | 3730 | 89 | 0 | 737 |
Kacang Panjang |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 2 | 10 | 5 | 7 |
Produksi (ton GKG) | 30 | 54 | 31 | 38 |
Cabe Besar |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 7 | 2 | 4 | 7 |
Produksi (ton GKG) | 13 | 6 | 11 | 15 |
Melon |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 2 | 4 | 3 | 7 |
Produksi (ton GKG) | 48 | 102 | 7 | 173 |
Semangka |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Panen (ha) | 2 | 2 | 0 | 0 |
Produksi (ton GKG) | 57 | 49 | 0 | 0 |
Luas Serangan dan Puso Penggerek Batang Padi |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Serangan (ha) | 105 | 76 | 191 | 167 |
Luas Puso (ha) | 0 | 0 | 0 | 0 |
Luas Serangan dan Puso Wereng Coklat |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Serangan (ha) | 17 | 2 | 0 | 0 |
Luas Puso (ha) | 0 | 0 | 0 | 0 |
Luas Serangan dan Puso Tikus |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Serangan (ha) | 262 | 362 | 112 | 62 |
Luas Puso (ha) | 144 | 58 | 7 | 0 |
Luas Serangan dan Puso Tikus |
|
| Jan | Pebr | Mart | Aprl |
|
Luas Serangan (ha) | 17 | 108 | 133 | 29 |
Luas Puso (ha) | 0 | 0 | 0 | 0 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pegawai | | | |
|
JUMLAH PEGAWAI
KABUPATEN SUKOHARJO
Keadaan Sampai Bulan April 2006
(Sumber : BKD Kabupaten Sukoharjo) Berdasar Jenis Kelamin |
|
| Jumlah | Prosentase |
|
Laki-Laki | 5334 | 54% |
Permpuan | 4367 | 46% |
Jumlah | 9701 | 100% |
Berdasar Tingkat Pendidikan |
|
| Jumlah | Prosentase |
|
SD/MI | 151 | 2% |
SLTP/MTS | 403 | 4% |
SLTA/MAN | 3293 | 33% |
SARMUD/D3 | 2485 | 27% |
SARJANA/S1 | 3230 | 33% |
S2 | 139 | 1% |
JUMLAH | 9701 |
|
Jumlah PNS/CPS Berdasarkan Golongan |
|
| CPNS | PNS |
|
GOL I | 0 | 67 |
GOL II | 144 | 1079 |
GOL III | 131 | 5134 |
GOL IV | 0 | 3146 |
Berdasar Kelembagaan |
|
| JUMLAH |
|
Setda Kabupaten | 172 |
Sekretariat DPRD | 33 |
Badan | 452 |
Dinas | 8391 |
Kantor | 215 |
Kecamatan | 250 |
Kelurahan | 188 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
industri | | | |
|
Perindustrian Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 |
Kabupaten Sukoharjo terletak di bagian tenggara propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 446,666 ha , yang secara geografis terletak antara 110 42’06,79″-110 57’33,7″ Bujur Timur dan 7 32’17″- 7 49’32″ Lintang Selatan. Keadaan topografi/geologi berupa daerah yang datar. Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut : |
| Sebelah utara | : Kota Surakarta |
|
Sebelah timur | : Kabupaten Karanganyar |
Sebelah selatan | : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta |
Sebelah barat | : Kabupaten Boyolali dan Klaten |
Posisi Kabupaten Sukoharjo sangat strategis karena merupakan pintu lalu lintas wilayah JOGLOSEMAR (Jogya – Solo – Semarang ) dan ditengah wilayah SUBOSUKAWONOSRATEN (Surakarta – Boyolali – Sukoharjo – Karanganyar – Wonogiri – Sragen – Klaten ). Dan pada tahun 2005 jumlah penduduknya tercatat 821.213 jiwa yang terdiri dari 405.831 penduduk laki-laki dan 415.382 penduduk perempuan, yang mana jumlah usia muda lebih banyak dari yang usia tua dengan pertumbuhan penduduk berkisar 1% dari jumlah penduduk tiap tahun. Merupakan wilayah agraris sektor pertanian tanaman pangan yang sedang bergerak ke sector industri dan perdagangan ,sehingga penyediaan lapangan kerja terbesar terdapat disektor pertanian ,industri dan perdagangan . |
Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 Kecamatan: - Kec. Weru
- Kec. Bulu
- Kec. Tawangsari
- Kec. Sukoharjo
- Kec. Nguter
- Kec. Bendosari
- Kec. Polokarto
- Kec. Mojolaban
- Kec. Grogol
- Kec. Baki
- Kec. Gatak
- Kec. Kartasura
terdiri atas 17 Kelurahan, 150 Desa , 1278 RW,dan 3.676 RT
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukoharjo sebesar 4,17 % dengan laju inflasi 0,89%. Produk domestic regional bruto atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan sebesar 12,35 % sedangkan atas dasar konstan mengalami peningkatan 3,58% .Untuk tahun 2005 Investasi di kabupaten Sukoharjo mencapai 1,62 trilyun meningkat periode sama tahun 2004 sebesar 1,58 trilyun.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan untuk tahun 2003 :19,929 milyar ,tahun 2004 :21,701 milyar , tahun 2005 :30,384 milyar .Dengan penduduk lebih dari 815 ribu jiwa merupakan potensi pasar yang besar dimana pengeluaran rata-rata masyarakat mencapai Rp 607 ribu. |
PERTANIAN ::: Hasil Pertanian Padi Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten Penyandang pangan di Jawa Tengah,sehingga produktivitas padi khususnya terus di pacu. Pada tahun 2004 produtivitas padi berhasil mencapai 64.03 Kw /Ha.
Pada tahun 2004 luas panen padi turun sebesar 4,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk luas panen dan produksi tanaman palawija dibandingkan tahun 2003 seperti jagung naik sebesar 16.57% dan 12.40 %, ketela pohon naik sebesar 10.88% dan 24.44%, Ketela rambat turun 68,42% dan 67,69%, kacang tanah naik sebesar 28.27% dan 3.45%, kedelai naik 17.10% dan 35,21%, kacang hijau naik 92,10% dan 17,60%.
Produksi beberapa jenis sayuran (kacang panjang, tomat, terong, ketimun, kangkung, bayam) dibandingkan tahun 2003 mengalami fluktuasi. Komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya kacang panjang, tomat ketimun, sedangkan yang mengalami penurunan produksi yaitu cabe, terong, kangkung dan bayam.
Produksi beberapa jenis buah-buahan seperti kedondong, mangga jambu biji, sawo, pepaya, pisang, ngka, mlinjo, semangka dan melon dibangingkan dengan tahun 2003 juga mengalami fluktuasi. Beberapa jenis komoditas buah-buahan yang mengalami kenaikan produksi yaitu jambu biji, sawo, pepaya, dan melon sedangkan yang mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun 2001 diantaranya kedondong, mengga, pisang, nangka, mlinjo dan semangka.
Hasil Pertanian Palawija Peluang Investasi :
- Berdirinya pabrik tepung beras
- Pengembangan bibit-bibit unggul
- pabrik pengalengan buah
Hasil Pertanian Buah Melon
Luas Panen,Rata-Rata Produksi Jagung dan Ketela Pohon Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2002
Kecamatan | panen | kw/ha | ton | panen | kw/ha | ton |
01.Weru | 109 | 35,14 | 383 | 837 | 150,57 | 12.603 |
02.Bulu | 751 | 35,25 | 2.647 | 987 | 151,63 | 14.966 |
03.Tawangsari | 745 | 35,61 | 2.653 | 892 | 151,17 | 13.484 |
04.Sukoharjo | 145 | 35,35 | 515 | 75 | 150,74 | 1.131 |
05.Nguter | 90 | 35,50 | 319 | 504 | 153,16 | 7.719 |
06.Bendosari | 1.033 | 35,94 | 3.713l | 750 | 151,79 | 11.384 |
07.Polokarto | 913 | 37,35 | 3.410 | 752 | 153,89 | 11.573 |
08.Mojolaban | 6 | 37,29 | 22 | 0 | 0,00 | 0 |
09.Grogol | 1 | 36,02 | 4 | 68 | 151,73 | 1.032 |
10.Baki | 40 | 71,18 | 285 | 1 | 152,18 | 15 |
11.Gatak | 59 | 71,06 | 419 | 2 | 151,81 | 30 |
12.Kartasura | 51 | 72,57 | 370 | 0 | 0,00 | 0 |
::: PERIKANAN ::: Hasil Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2004 diantaranya budidaya ikan di kolam dan ikan di karamba. Selain itu produksi ikan diperoleh dari penangkapan ikan di perairan umum serta pembenihan ikan
Jumlah produksi ikan tahun 2004 sejumlah 1.296.892 ton terdiri dari ikan budidaya perairan 270.271 ton, kolam 788,988 ton dan karamba 237.633 ton
Peluang Investasi :
- Perkembangan Ikan Unggulan
- Wisata pancingan
Hasil Peternakan Ayam
Jenis Ternak yang diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah ternak besar seperti sapi, kerbau, dan kuda, sedangkan ternak kecil diantaranya kambing, domba, ayam ras, dan itik.
Populasi ternak besar pada tahun 2004 untuk sapi tercatat sebanyak 24.781 ekor, kerbau sebanyak 2.398 ekor, dan kuda sebanyak 209 ekor. Sedangkan ternak kecil populasi yang tercatat untuk kambing sebanyak 36.076 ekor, domba sebanyak 33.337 ekor, ayam ras sebanyak 1.117.447 ekor, dan itik 85.432 ekor.
Peluang Investasi :
- Pasar swalayan (supermarket)
- Toserba (toko serba ada)
- Pusat Perbelanjaan
- Pergudangan
- Jasa informasi perdagangan
- Jasa transportasi
Perkembangan di sektor perdagangan cukup pesat, di tunjang dengan kemudahan dalam pembuatan Surat Ijin Untuk Perdagangan (SIUP), merupakan surat ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Berdasarkan besarnya modal di Investor dan kekayaan bersih perusahaan, maka SIUP dikalsifikasikan menjadi 3 golongan usaha yaitu SIUP kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar. Penerbitan SIUP pada tahun 2005 tercatat sebanyak 689 buah, naik sebesar 11,6% bila dibanding penerbitan SIUP tahun 2004 sebesar 562 buah
Tanda Daftar Perusahaan adalah tanda Daftar yang diberikan kepada perusahaan yang telah disyahkan pendaftarannya dalam daftar perusahaan. Jumlah perusahaan yang mendapat TDP pada tahun 2005 sebanyak 652 perusahaan, naik bila dibanding tahun 2004 sebesar 562 perusahaan. Jumlah perusahaan yang memperoleh TDP pada tahun 2005 terperinci dalam PT sebanyak 23, Koperasi sebanyak 14, CV sebanyak 59 dan perusahaan perorangan sebanyak 555
Realisasi eksport non migas di Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan. Hal tersebut ditunjukkan oleh besarnya nilai eksport pada tahun 2005 yang mencapai US$ 150.902.142,92. Apabila dibandingkan dengan tahun 2004 terjadi kenaikan eksport sebesar US$ 4.869.118,6 (3,3%)
Peluang Investasi :
- Pasar swalayan (supermarket)
- Toserba (toko serba ada)
- Pusat Perbelanjaan
- Pergudangan
- Jasa informasi perdagangan
- Jasa transportasi
Pembangunan di sektor indurtri mrupakan prioritas utama pembangunan ekonomi. Menurut Dinas Perindagkop dan Penanaman MOdal Kabupaten Sukoharjo. Industri digolongkan menjadi yaitu industri besar,menengah dan kecil.
Dibandingkan tahun 2001 jumlah unit usaha / industri mengalami peningkatan sebesar 3,05 persen dilihat dari jumlah tenaga kerjanya juga mengalami kenaikan sebesar 2,63 persen sedangkan investasinya pada tahun 2002 sebesar Rp 1.471.575.43 dan Rp 3.825.332.78
Jumlah Unit Usaha Industri Besar,Menengah dan Kecil
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004
Golongan industri | IAHH | ITA | IKLME | Jumlah |
1.Besar | 24 | 10 | 5 | 39 |
2.Menengah | 58 | 21 | 27 | 106 |
3.Kecil | 6.205 | 3.936 | 5.033 | 15.174 |
TOTAL | 6.299 | 3.967 | 5.065 | 15.319 |
Keterangan :
IAHH : Industri Agro dan Hasil Hutan
ITA : Industri Tekstil dan Aneka
IKLME : Industri Kimia, Logam, Mesin dan Elektronik
Hasil Kerajinan Kaca Grafir (uraian selengkapnya di Peluang Usaha – Produk Unggulan)
Industri Kerajinan di Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam klarifikasi industri menengah dan kecil. Biasanya berkembang dalam bentuk industri keluarga (home industry) dan dikerjakan secara komunitas.
Jenis-jenis kerajinan di Kabupaten Sukoharjo sangat banyak, diantaranya, Mebel Kayu dan Rotan, Genteng, Gitar, Gamelan, Tatah Sungging, Kaca Grafir, pelepah pisang, dll
Gamelan (uraian selengkapnya di Peluang Usaha – Produk Unggulan)
Tatah Sungging (uraian selengkapnya di Peluang Usaha – Produk Unggulan)
Peluang Investasi :
- Berdirinya showroom-showroom penjualan hasil kerajinan
- Pengadaan bahan baku dan alat-alat bantu kerajinan
- Beridirinya Jasa Pergudangan dan Petikemas
Pembangunan di sektor indurtri mrupakan prioritas utama pembangunan ekonomi. Menurut Dinas Perindagkop dan Penanaman MOdal Kabupaten Sukoharjo. Industri digolongkan menjadi yaitu industri besar,menengah dan kecil.
Dibandingkan tahun 2001 jumlah unit usaha / industri mengalami peningkatan sebesar 3,05 persen dilihat dari jumlah tenaga kerjanya juga mengalami kenaikan sebesar 2,63 persen sedangkan investasinya pada tahun 2002 sebesar Rp 1.471.575.43 dan Rp 3.825.332.78
Jumlah Unit Usaha IndustriBesar,Menengah dan Kecil
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2002
Golongan industri | IAHH | ITA | IKLME | Jumlah |
1.Besar | 24 | 10 | 5 | 39 |
2.Menengah | 58 | 21 | 27 | 106 |
3.Kecil | 6.205 | 3.936 | 5.033 | 15.174 |
TOTAL | 6.299 | 3.967 | 5.065 | 15.319 |
Keterangan :
IAHH : Industri Agro dan Hasil Hutan
ITA : Industri Tekstil dan Aneka
IKLME : Industri Kimia, Logam, Mesin dan Elektronik