Widget edited by hukama computer

pak taniku sayang

indahnya alam desa pondok nguter sukoharjo

Anak Desa Yang Bahagia





Alam yang indah berhektar petak sawah penghidupan manusia berada di desa ini. 
Desa tempat saya dibesarkan. Rasa syukur yang selanjutnya saya dibesarkan di sebuah desa, desa yang cukup jauh untuk mencapai pusat keramaian kota jika diakses dengan sepeda tak bermesin. Sebuah desa yang masih menyimpan keindahan karena tak semua tempat bisa menjadi lahan hijau tumbuhnya tanaman pokok bangsa ini, Beras!

Alam yang indah dengan berpetak-petak sawah hijau menjadi laboratorium alami, sejak kecil saya suka bermain ditempat ini,  dari sekedar ikut ibu mengantar makanan untuk buruh tani yang sedang bekerja, bersepedaan dengan teman-teman kecil mencari bunga sawah dan menangkap kupu-kupu, sampai mencari ikan-ikan di aliran sungai kecil yang sebenarnya tak banyak ikan disana kemudian pulang dengan kondisi belepotan dan basah-basahan terkena lumpur sawah. 

Tak cukup sampai disini, karena bapak juga seorang petani  saya pun tak jarang ikut merasakan profesi itu meskipun hanya sebuah keisengan anak kecil yang ingin merasakan apa yang telah dirasakan bapak-ibu saat berada di petak luas ini.

Hal yang paling menyenangkan adalah saat padi sudah mulai menguning, semakin berisi akan semakin merunduk begitu seperti kata pepatah. 

Burung-burung pipit membawa segerombol pasukan bersayap untuk menyerbu biji padi milik petani yang hampir siap untuk dipanen. 

Saat itu para petani berlomba-lomba seperti paduan suara untuk mengusir burung-burung yang hinggap di sawah. “walaah, mbok sampun nggak usah ditunggu saja pak, sedekah sedikit sama burung”, bapak pun tertawa..”kalau burungnya cuma satu dua nggak papa nduk, lha wong burungnya segerombol begitu, nanti padinya habis dimakan burung setiap hari”. 

Akhirnya saya harus ikut masuk menjadi tim paduan suara setiap sore sepulang sekolah. Paduan suara bersaut-sautan dengan pemilik sawah tetangga yang lain untuk mengusir burung-burung yang hinggap memakan butiran-butiran padi. 

Sambil membawa alat seadanya entah itu kaleng yang berisi kerikil atau plastik yang diikatkan dengan bambu kecil agar mengeluarkan suara yang lantang sehingga burung-burung yang akan hinggap takut. Bakat terpendam teriak-teriak saya pun terasah disana :-D

Itulah sekelumit cerita anak desa, kisah kecil yang sempai sekarang masih terekam indah dalam memori yang sering membuat saya rindu akan suasana kampung halaman saat di perantauan. Saya bahagia menjadi anak desa 
Seorang petani menurut saya adalah salah satu sosok seorang pahlawan, pahlawan bukan hanya mereka yg berperang melawan penjajah demi kemerdekaan, tapi juga para petani yg menggarap sawahnya untuk dimakan semua orang. Siapa lagi yang akan menanamkan padi untuk kita makan setiap hari kalau bukan karena jasa para petani?

Dengan semangat dan kegigihannya, esok, siang, petang, dan malam tak lepas lelah untuk menengok hasil tanamannya. Kulit yang hitam legam, panas dan hujan terkadang tak dihiraukannya.
Berharap kepada Sang pencipta, agar padi yang ditanam tumbuh subur dan terbebas dari hama untuk menghidupi keluarga.

sepeda santai 2012 ( 3 )

















klik gambar untuk melihat lebih besar

sepeda santai 2012 ( 2 )





















klik gambar untuk melihat lebih besar

sepeda santai 2012 ( 1 )





















klik gambar untuk melihat lebih besar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More