Widget edited by hukama computer

pak taniku sayang

indahnya alam desa pondok nguter sukoharjo

PILKADA SUKOHARJO 2015

info Solopos.com, SUKOHARJO — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo, 9 Desember mendatang, dipastikan akan ada dua pasang calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Pasangan petahana yang diusung PDIP, Wardoyo Wijaya-Purwadi (Wardi), akan bertarung secara head to head dengan Nurdin dan Anis Mudhakir (Nurani) pasangan dari Koalisi Sukoharjo Makmur (KSM) yang terdiri atas PAN, PKB, dan Demokrat. Kepastian muncul setelah dua pasang cabup-cawabup itu mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di hari terakhir pendaftaran, Selasa (28/7/2015). Harjo mendaftar pertama pada pukul 10.00 WIB. Sedangkan Nurani mendaftar pukul 14.00 WIB dan selesai tepat pukul 16.00 WIB. Munculnya Nurani membuat kejutan mengingat sebelumnya PAN dan PKB masih menunggu kepastian rekomendasi dari Demokrat. Di sisi lain Demokrat sebenarnya sudah bergabung dengan tiga partai lainnya, Gerindra, Nasdem, dan PKS, membentuk Koalisi Sukoharjo Bangkit (KSB). Sebelum mendaftarkan Nurani, gabungan partai mendeklarasikan terbentuknya KSM di Pendapa Kantor KPU. Deklarasi dihadiri semua partai pengusung diwakili masing-masing pimpinan. Mereka menandatangani surat kesepakatan koalisi. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Demokrat Sukoharjo, A. Dani Sriyanto, saat dimintai tanggapan mengenai keputusan partainya yang akhirnya merapat ke KSM menyampaikan rekomendasi dari DPP jatuh pada Nurani. DPC tidak dapat berbuat banyak karena rekomendasi merupakan kewenangan DPP. DPC mau tidak mau harus menjalankan garis partai, termasuk harus keluar dari KSB dan berlabuh ke KSM. Sekretaris DPW Demokrat Jawa Tengah itu tidak memungkiri sikap politik partainya menimbulkan persepsi miring di masyarakat. Menurut Dani hal itu konsekuensi politik yang harus dihadapi. Cabup dari KSM sekaligus Ketua DPD PAN Sukoharjo, Nurdin, menganggap terbitnya rekomendasi DPP Demokrat sebagai keberhasilan babak pertama, yakni babak PAN dan PKB berjuang merebut rekomendasi Demokrat di detik-detik terakhir. Keberhasilan itu tidak terlepas dari komunikasi tingkat tinggi yang dilakukannya. “Masih ada babak kedua, pertarungan merebut hati rakyat. Kami akan all out menghadapi Harjo. Tidak bisa dipungkiri Harjo memang kuat, tapi kami tidak gentar,” kata mantan Anggota DPRD Sukoharjo itu didampingi Anis. Pasangan Harjo datang bersama rombongan menggunakan belasan mobil hartop dan puluhan motor gede (moge). Wardoyo saat orasi seusai didaftarkan meyakini dirinya akan dapat memenangi pilkada. Sebab, dia yang juga Bupati Sukoharjo itu telah memberi bukti dengan merealisasikan janji selama berkampanye pada pilkada 2010 silam. Dia menyampaikan terbangunnya Pasar Ir. Soekarno, Tawangsari, Gawok, Jamu Nguter, Bekonang, adalah bukti keberhasilan pemerintahannya. Sementara itu, Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto, menyatakan pendaftaran kedua pasangan cabup-cawabup sah. Ada dua persyaratan yang belum terpenuhi karena memang belum ditempuh, yakni hasil tes kesehatan yang rencananya digelar di RSUD Sukoharjo, Rabu (28/7), dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). “Dengan demikian pilkada mendatang tidak ditunda karena ada dua pasang calon,” kata dia. Nurdin (kiri) dan Anis Mudhakir berfoto di hadapan wartawan di sela-sela pendaftaran di Kantor KPU Sukoharjo, Selasa (28/7/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More